Bergunjing Yang Dibolehkan
Posted byBergunjing ialah setiap ucapan yang keluar dari mulut kita tersebut keburukan atau cacat orang lain saat mereka tidak ada di hadapan kita, baik mengenai tingkah lakunya, pakaiannya keturunannya ataupun bentuk tubuhnya yang cacat.
Hadist Rasulullah saw tentang bergunjing "Tahukah anda sekalian apakah yang dimaksud dengan bergunjing? sahabat menjawab. Allah dan Rasulnyalah yang lebih mengetahui. Nabi menerangkan. Yang dimaksud dengan bergunjing ialah, jika anda menyebut sesuatu yang tidak baik (aib) pada diri orang lain. sahabat bertanya. Bagaimana ya rasulullah jika yang kami sebut itu memang ada pada dirinya? Nabi menjawab. Jika yang anda sebut itu memang ada pada dirinya itulah yang dikatakan bergunjing. Tetapi jika yang anda sebut itu tidak ada pada dirinya anda telah berdusta (HR. Muslim)".
Kita tidak selamanya harus tutup mulut. Ada saatnya kita boleh buka suara. Boleh menyebut kesalahan atau kejahatan orang lain. Saat-saat yang dibolehkan itu ada enam macam:
1. Kerana Dianiaya
Maksudnya terpaksa bergunjing kerana dianiaya atau dizhalimi. Kita boleh mengadu ke pihak yang berkuasa. Saat memasukkan pengaduan itu kita boleh bergunjing.
2. Saat Minta Pertolongan
Maksudnya adalah bergunjing dengan tujuan minta pertolongan kepada seseorang untuk mencegah suatu kemungkaran.
Misalnya disekitar kita telah terjadi suatu perbuatan yang melanggar norma-norma agama. Kalau ini dibiarkan akan berakibat buruk terhadap lingkungan kita. Tetapi kita tidak sanggup mengatasinya.
Di sini kita boleh minta pertolongan kepada seseorang yang mungkin sanggup mengatasinya. Maka sebutkanlah semua kemungkaran itu. Agar orang tempat kita minta tolong tersebut dapat mencari jalan terbaik untuk mengatasinya.
3. Saat Minta Nasehat
Maksudnya, kita boleh bergunjing saat minta pendapat atau nasehat kepada seseorang dalam menghadapi suatu masalah.
Hindun Binti Ustbah pernah datang minta nasehat kepada Nabi perihal suaminya, Abu Sofyan. Ya Rasulullah suami saya itu sangat kikir, sehingga biaya yang ia berikan hanya pas-pasan untukku dan anak-anakku. Bolehkah saya mengambil uangnya tanpa sepengetahuannya? lantas Nabi menjawab ambillah sekedar kebutuhanmu dan anak-anakmu dengan baik (HR. Bukhari Muslim)
4. Untuk Peringatan
Untuk memperingatkan seseorang kita boleh menyebut kesalahan orang lain, agar ia tidak ikut-ikutan.
Nabi pernah menasehati seseorang sahabat "Ya Abdullah, jangan engkau tiru si fulan itu. Dahulu ia rajin shalat tahajjud, sekarang ditinggalkannya" (HR. Bukhari Muslim)
5. Untuk Panggilan atau Gelaran
Ada orang yang tidak dikenal dengan nama aslinya sehingga apabila kita bertanya, Orang tidak mengenalinya. Di sini kita boleh menyebut cacatnya, seperti si buta, si pincang dan lain-lain, dengan tujuan agar orang tempat kita bertanya tersebut tahu di mana alamatnya.
6. Bagi Orang Yang Bangga Berbuat Dosa
Kita boleh mempergunjingkan orang yang telah berani berbuat dosa secara terang-terangan di depan umum, dan merasa bangga dengan apa yang di lakukannya. Orang yang seperti ini boleh di pergunjingkan dengan tujuan semog mereka berhenti dari kejahatannya.
0 komentar:
Posting Komentar